SBY: Pancasila Menjawab Persoalan Bangsa
WartaNews-Jakarta - Saat memberikan pidato dalam peringatan pidato Bung Karno 1 Juni 1945 di Gedung MPR Jakarta, Rabu (1/6), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh rakyat Indonesia agar menata kembali kehidupan negara berdasarkan Pancasila.
Menurut SBY, hal tersebut bukan diinspirasi oleh pikiran lain, meskipun terjadi perubahan besar di dalam negeri pada tahun 1998 silam.
Kepala Negara juga menegaskan agar semua pihak menyudahi perdebatan tentang Pancasila sebagai dasar negara, mengingat tidak ada alternatif lain bagi Indonesia, sebab hal tersebut sudah ditegaskan kembali dalam Tap MPR No. 18/1998.
"Tidak ada alternatif lain. Saya mengajak rakyat Indonesia dalam era reformasi, demokrasi, globalisasi, kita perlu menata kembali kehidupan negara berdasarkan Pancasila. Bukan berdasarkan yang lain,"tegas Presiden.
SBY juga menerangkan bahwa peringatan pidato Bung Karno 1 Juni 1945, yang banyak dimaknai sebagai hari kelahiran Pancasila, merupakan refleksi sejarah dan kontempelasi gagasan yang disampaikan Presiden RI pertama, Soekarno.
Presiden juga menambahkan bahwa peringatan setiap 1 Juni tersebut merupakan bentuk dari pencapaian misi ke depan, untuk melakukan aktualisasi agar pikiran besar dan fundamental dapat terus diaktualisasikan guna menjawab persoalan bangsa.
"Agar pikiran besar dan fundamental terus dapat diaktualisasikan, untuk menjawab persoalan menghadapi masa kini dan masa depan,"pungkasnya.
Menurut SBY, hal tersebut bukan diinspirasi oleh pikiran lain, meskipun terjadi perubahan besar di dalam negeri pada tahun 1998 silam.
Kepala Negara juga menegaskan agar semua pihak menyudahi perdebatan tentang Pancasila sebagai dasar negara, mengingat tidak ada alternatif lain bagi Indonesia, sebab hal tersebut sudah ditegaskan kembali dalam Tap MPR No. 18/1998.
"Tidak ada alternatif lain. Saya mengajak rakyat Indonesia dalam era reformasi, demokrasi, globalisasi, kita perlu menata kembali kehidupan negara berdasarkan Pancasila. Bukan berdasarkan yang lain,"tegas Presiden.
SBY juga menerangkan bahwa peringatan pidato Bung Karno 1 Juni 1945, yang banyak dimaknai sebagai hari kelahiran Pancasila, merupakan refleksi sejarah dan kontempelasi gagasan yang disampaikan Presiden RI pertama, Soekarno.
Presiden juga menambahkan bahwa peringatan setiap 1 Juni tersebut merupakan bentuk dari pencapaian misi ke depan, untuk melakukan aktualisasi agar pikiran besar dan fundamental dapat terus diaktualisasikan guna menjawab persoalan bangsa.
"Agar pikiran besar dan fundamental terus dapat diaktualisasikan, untuk menjawab persoalan menghadapi masa kini dan masa depan,"pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar